Thursday, July 29, 2010

345 Alat Sensor Dipasang di Jembatan Suramadu

SURABAYA- Sejak diresmikan dan dioperasionalkan pada 10 Juni 2009 lalu, Jembatan Nasional Suramadu kini sudah setahun beroperasi. Agar konstruksi jembatan sesuai umur rencana, yakni 100 tahun, pemerintah membentuk tim preservasi atau pemelihara jembatan. Wakil Menteri Pekerjaan Umum, DR Hermanto Dardak dalam seminar Setahun Jembatan Suramadu Beroperasi di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Kamis (10/6/2010) mengatakan, tim tersebut nantinya bertugas melakukan pengelolaan terhadap Structural Health Monitoring System (SHMS) yang sudah terpasang. SHMS merupakan bidang baru didalam mendeteksi kerusakan dengan menggunakan metoda pengujian tak rusak (NDT), yaitu dengan cara mengintegrasikan sistem dengan struktur infrastruktur secara berkelanjutan. Sistem ini menyediakan informasi atau memonitor semua hal yang berkaitan dengan operasional dan pemantauan kondisi kesehatan dari suatu struktur jembatan. Sistem ini juga mampu membantu melakukan tindakan koreksi melalui perintah secara manual, maupun secara otomatis. Dikatakannya, setelah jembatan beroperasi, bukan berarti pekerjaan berhenti begitu saja. Jika memperhatikan bahwa umur rencana jembatan adalah 100 tahun, maka perlu dilakukan upaya pemeliharaan atau preservasi yang intensif dan berkelanjutan. Dalam kurun waktu itu, jembatan akan mengalami penurunan kemampuan (degradasi) terutama pada kondisi struktur yang disebabkan gempa, getaran, beban berulang, tumbukan, overloading dan lingkungan. Sebagian besar struktur jembatan adalah terdiri dari konstruksi baja, seperti steel box girder dan cabel stayed pada main span (bentang tengah). Tiang pancang pada causeway atau jembatan penghubung perlu pengawasan terhadap proteksi korosi jembatan dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan komponen tersebut, SHMS mutlak dibutuhkan untuk Jembatan Suramadu karena memiliki panjang bentang lebih dari 300 meter. Di jembatan juga telah terpasang 345 sensor yang dapat memonitor pergerakan struktur konstruksi jembatan yang dimonitor secara terpusat. Sistem ini merupakan awal melangkah mengembangkan konsep “Smart Structure” yang tengah berkembang di dunia saat ini, dengan jumlah sensor mencapai 345 sensor. Dikatakannya, SHMS memang diharuskan bagi jembatan bentang panjang lebih dari 300 meter, termasuk Jembatan Suramadu. Ini dilakukan untuk memudahkan pengelola jembatan mewujudkan perencanaan pemeliharaan yang rasional dan ekonomis dengan memberikan peringatan dini apabila terjadi hal yang mengancam keselamatan dan berkurangnya kenyamanan pemakai jembatan


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "345 Alat Sensor Dipasang di Jembatan Suramadu"

Post a Comment

tinggalkan jejakMu Sobat >>